Selasa, 25 Maret 2008

CJ7


Setelah SHAOLIN SOCCER dan KUNG FU HUSTLE, sang raja komedi, Stephen Chow kembali menulis, menyutradarai, memproduseri, sekaligus membintangi CHANG JIANG QI HAO (CJ7) sebuah film bergenre science fiction/komedi.

Dengan gaya khas komedi ala Chow, film ini bercerita tentang seorang buruh miskin Ti (Stephen Chow) yang hidup bersama seorang anak laki-laki, Dicky. Dicky diperankan oleh Xu Jian yang sebenarnya adalah gadis kecil.

Ti bekerja keras sepanjang hari agar Dicky dapat mengenyam pendidikan di sebuah sekolah elit. Sayang Dicky dijauhi teman-temannya karena berpenampilan lusuh dan tidak memiliki mainan keren.

Kejengkelan Dicky pada ayahnya yang tidak mau membelikan CJ1, mainan anjing-robot terbaru, musnah kala Ti menggantinya dengan sebuah hadiah yang ditemukannya di tempat sampah. Mainan itu (atau kemudian mungkin lebih tepat disebut binatang peliharaan) adalah sebuah bulatan hijau misterius yang bertransformasi menjadi makhluk aneh yang lucu, dengan mata bulat menggemaskan ala ''Puss in Boots'' di sekuel SHREK.

Dicky dan 'boneka alien' sejatinya binatang peliharaan Dicky adalah makhluk luar angkasa yang mempunyai kemampuan magis yang ditularkan pada tuannya. Dicky tiba-tiba mampu berenang secepat speedboat, menendang bola lebih baik dari Beckham, dan lain sebagainya. Tak ayal, banyak konflik yang terjadi setelah Dicky memiliki 'binatang alien'-nya dan Ti bersama Dicky harus menyelesaikannya. Mereka pun mendapat pelajaran berharga tentang arti sebuah keluarga dan hal-hal yang tak dapat dibeli dengan uang.

Penampilan menawan Xu Jian sebagai anak laki-laki dengan 'binatang peliharaan' CGI-nya yang menggemaskan mampu meluluhkan hati penonton. Dan seperti biasa Chow mampu menampilkan kualitas terbaiknya sebagai bintang komedi. Film yang aslinya berbahasa Kanton ini tidak menampilkan banyak humor secara verbal. Chow sepertinya ingin agar film yang konon berbudget US$20 juta ini juga dapat dinikmati sepenuhnya oleh penutur bahasa lainnya.


JENIS FILM
Comedy-Drama

PEMAIN
Stephen Chow, Kitty Zhang Yuqi, Lam Tze-chung

SUTRADARA
Stephen Chow

PENULIS
Stephen Chow

PRODUKSI
SONY PICTURES CLASSICS

Selasa, 18 Maret 2008

KUNGFU DUNK


KUNGFU DUNK masih mengedepankan kehebatan kungfu namun digunakan dalam olahraga basket. Terinspirasi dari komik manga asal jepang yang sudah cukup terkenal di Indonesia yaitu SLAM DUNK, film ini berkisah tentang perjalanan seorang pemuda ahli kungfu yang menekuni olahraga basket dan dibumbui oleh drama percintaan.

Kisah bermula dari pemuda bernama Shi-Jie (Jay Chou) yang besar di sekolah Kung-Fu. Tak hanya piawai dalam aksi bela diri, Shi-Jie ternyata juga pandai memainkan slam dunk. Bakatnya diketahui oleh Chen-Li (Eric Tsang) yang licik dan menjadikannya pemain jalanan. Dengan alasan menolong Shi-Jie mencari keluarganya, Chen-Li mengajaknya ikut bermain dalam turnamen basket antar kampus. Namun tujuan utama Chen-Li bukanlah membantu Shi-Jie tapi memperalatnya guna mendapatkan uang untuk dirinya sendiri.

Setelah bergabung dengan tim basket universitas, Shi-Jie mengetahui bahwa gadis yang dipujanya sejak lama, Li-Li (Charlene Choi) adalah adik dari Ting-Wei (Bo-Lin Chen), pimpinan tim basket mereka. Perjuangan Shi-Jie menjadi pemain andalan di timnya, sama beratnya dengan perjuangan mendapat perhatian dari Li-Li yang telah menaruh hati pada teman satu tim di First, Xiao-Lan (Baron Chen). Upaya merebut perhatian Li-Li dari Xiao-Lan berdampak buruk pada kekompakan tim.

Memasuki kejuaraan basket, tim universitas pimpinan Ting-Wei melaju pesat. Di babak final, tim mereka harus berhadapan dengan musuh bebuyutan yang mengalahkannya secara telak pada musim lalu. Tim tersebut dinilai sangat sadis, keji, dan menghalalkan segala cara untuk memenangkan pertandingan, bahkan bila perlu menggunakan kekerasan.

Mampukah Shi-Jie mengembalikan kekompakan tim dan merebut kemenangan bagi timnya? Bagaimana juga cara Shi-Jie merebut perhatian Li-Li. Mampukah ia menemukan keluarganya?

Meski dikenal sebagai penyanyi, Jay Chou mampu memukau penonton pada filmnya yang kelima ini. Tanpa banyak dialog, Jay Chou mampu menghidupkan karakternya dengan gesture (bahasa tubuh) dan ekspresi wajah. Film ini pun tak hanya berisi adegan kekerasan, karena pesan moral dalam film ini adalah mencari pemahaman tentang hidup. Ceritanya pun sangat kuat, meski ada sedikit hal yang kurang masuk akal.


Jenis Film
Action/Sport

Pemain
Jay Chow, Charlene Choy, Wilson Chen, Eric Tsang, Baron Chen

Sutradara
Chu Yin-Pin

Penulis
Takehiko Inoue

Sabtu, 08 Maret 2008

Danny The Dog (Unleashed)


Film ini berkisah tentang seseorang yang dilatih agar mematuhi perintah tuannya, bagaikan seekor anjing. Danny (Jet Li), adalah orang itu. Ia dididik oleh seorang mafia bernama Bart sehingga menyerupai seekor anjing. Danny biasanya diperintahkan untuk menyerang orang yang tidak mau membayar utangnya kepada Bart. Layaknya anjing, jika kalung pengaman yang ada di lehernya dilepas, maka dengan segera Danny menerjang musuhnya hingga habis.

Suatu ketika, saat ia sedang menunggu perintah untuk menyerang, ia bertemu dengan seorang yang buta yang bekerja memperbaiki piano, Sam. Ia pun menjadi tertarik dengan piano. Di perjalanan pulang, mobil yang ditumpangi Bart dan Danny mengalami kecelakaan. Namun mereka selamat. Tetapi Danny terlebih dahulu kabur dari Bart.

Ke mana ia pergi? Ternyata ia pergi ke tempat Sam. Di sana ia disambut dengan ramah. Sam bersama dengan Victoria, anak tirinya, merawat luka Danny dan mulai mengajarinya berbagai hal. Danny pun merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan selama ini, yaitu adanya rasa sayang. Danny juga sudah dianggap sebagai salah seorang anggota keluarga oleh Sam.

Suatu hari, Saat Danny sedang berjalan-jalan, ia bertemu dengan salah seorang anak buah Bart. Ia pun dipaksa untuk kembali menjadi “anjing” Bart. Namun, kali ini bukan hanya sebagai “anjing” penagih utang. Danny ternyata juga disuruh bertarung di pertandingan liar. Ternyata, apa yang sudah diajarkan oleh Sam melekat kuat di hatinya. Rasa cinta yang diberikan Sam, menjadikannya sebagai sosok yang kekar di luar dan lembut di dalam. Ia pun tidak mau membunuh lawan mainnya, walaupun menurut peraturan itu adalah hal yang wajib dilakukan jika ingin menang.

Tentu saja hal itu membuat Bart murka. Alasan itu pulalah yang membuat Danny kabur dari Bart sekali lagi. Dan sekali lagi ia kembali kepada Sam. Kali ini kepergian Danny ternyata benar-benar membuat Bart marah. Maka ia pun mencari tahu keberadaan Danny dan berusaha mengajaknya kembali. Bagaimana kelanjutannya?? Akankah Danny mencapai impiannya untuk hidup normal seperti manusia layaknya??

Film Besutan sutradara Louis Leterrier ini, mengangat tema yang benar-benar tidak lazim ditemui. Hal ini justru menjadi suatu daya tarik tersendiri. Dalam film ini penonton tidak akan merasa bosan. Perpaduan antara kekerasan dan kelembutannya sangat bagus. Di satu sisi ada ketegangan dengan berbagai aksi kekerasan. Dan di sisi lain, kelemah lembutan dan rasa sayang turut menyertai film ini. Selain itu penataan efek juga sangan deperhatikan dalam proses pengerjaannya. Hal itulah yang membuat film ini popular di kalangan masyarakat Amerika maupun Asia.


SUTRADARA
Louis Leterrier
PRODUSER
Luc Besson
Jet Li
PENULIS NASKAH
Luc Besson
PEMERAN
Jet Li
Morgan Freeman
Bob Hoskins
Kerry Condon
PENATA MUSIC
Massive Attack
Howard Drossin
CINEMATOGRAFI
Pierre Morel
EDITOR
Nicolas Trembasiewicz
RILIS
Amerika serikat : 13 Mei 2005
Inggris: 19 Agustus 2005
Hongkong : 12 Mei 2005
DURASI
102 menit