Jumat, 25 Januari 2008
THE WARLORDS
Di penghujung 2007, penggemar film laga mandarin akan dimanjakan dengan kehadiran tiga aktor laga kenamaan dalam satu film sekaligus. Setelah sebelumnya bermain bersama dalam HOUSE OF FLYING DAGGERS, kini Andy Lau dan Takeshi Kaneshiro bersatu kembali dalam film arahan sutradara peraih Golden Horse Award, Peter Chan, THE WARLORDS. Mereka berdua akan ditemani bintang laga Jet Li.
THE WARLORDS merupakan kisah berlatar sejarah China pada zaman Dinasti Qing (1644 - 1911) atau dikenal sebagai Dinasti Manchu. Film ini berkisah mengenai bagaimana kekuasaan dapat mengubah sifat seseorang menjadi kejam dan lupa diri.
Film dibuka dengan adegan pertempuran. Ratusan tentara di bawah perintah Jenderal Pang Qing Yun (Jet Li) tewas dibantai tanpa ampun. Jenderal Pang selamat karena pura-pura mati. Ia merasa sangat terpukul.
Dalam pelariannya, Pang bertemu dengan pimpinan bandit Zhao Erhu (Andy Lau) dan penjahat muda Jiang Wu Ya (Takeshi Kaneshiro) yang rela mencuri makanan untuk para penduduk desa. Zhao punya aturan untuk selalu hormat di antara para pencuri, karenanya ia dihormati dan disegani. Pertemuan yang kemudian membawa Pang dalam ikatan persaudaraan sejati dengan mereka berdua.
Pang mengusulkan agar mereka bersama penduduk desa lainnya bergabung menjadi tentara Qing (yang tentu saja tidak sesuai dengan keinginan mereka) guna mendapatkan suplai bahan makanan bagi para penduduk desa. Karena usulannya, Pang akhirnya dijadikan pemimpin mereka dalam operasi menaklukkan desa-desa yang telah dikuasai oleh kaum pemberontak.
Semakin lama, Resimen Pang menjadi semakin kuat. Pang yang haus kekuasaan menjadi bengis. Zhao, pemuda yang baik, tidak ingin berbagi ambisi dengan Pang. Ikatan persaudaraan pun pecah saat Pang membunuh Zhao dan membawa kabur Lian (Xu Jinglei), istri Zhao.
Perseteruan mencapai puncaknya ketika Pang dilantik jadi gubernur. Saat itu muncul seorang pembunuh bayaran yang tidak lain adalah Jiang, saudara ketiga yang tetap memegang teguh janji persaudaraan.
THE WARLORDS merupakan sebuah film kolosal yang terinspirasi dari kisah nyata terbunuhnya Gubernur Ma pada 26 Juli 1870 di China. Kisah Jenderal Ma sendiri sebenarnya pernah difilmkan oleh Chang Cheh dengan judul BLOOD BROTHERS (1973) dan memperoleh penghargaan aktor terbaik (Lung-Ti) dari Asia Pasific Film Festival saat itu. Namun Peter Chan menyatakan bahwa filmnya bukanlah remake dari film klasik Chang Cheh tersebut.
Film yang disebut-sebut sebagai film termahal di Asia ini menelan biaya US$ 40 juta. Tak heran karena dalam film ini ada beberapa pertempuran besar dan melibatkan ribuan orang termasuk perebutan kota Nanking. Biaya sebesar itu tidak sia-sia. Film ini memang sangat memukau, menampilkan segi artistik yang sangat kuat.
Sedikit berbeda dengan film Hollywood pada umumnya yang banyak bermain melalui kecanggihan efek dan grafis, Peter Chan meminimalkan permainan grafis tingkat tinggi dan menggantinya dengan adegan atau perlakuan nyata. Hal itu dapat dilihat dengan banyaknya figuran yang terlibat di film ini.
Meski menghadirkan bintang laga kondang, kepandaian bela diri mereka tidak terlalu ditonjolkan dalam film ini. Walau begitu, ketegangan tetap terasa. Tak hanya aksi laga yang memukau, Peter Chan juga menyelipkan bumbu cinta di antara peperangan dan darah, yang membuat film ini lebih segar.
Jenis Film
ACTION
Pemain
JET LI, ANDY LAU, TAKESHI KANESHIRO, MA XINYI
Sutradara
PETER CHAN
Produser
PETER CHAN, ANDRE MORGAN
Produksi
MEDIA ASIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar