Sabtu, 10 November 2007
Death Note 2: The Last Name
Death Note 2 langsung melanjutkan di mana Death Note pertama berakhir. Bagi mereka yang belum pernah menonton film pertamanya (kelihatannya sih jarang soalnya saya kok ragu publik Indonesia bisa menerima film Jepang seperti ini - walau sudah menjadi blockbuster hits di mana-mana di Asia), film ini mengisahkan tentang seorang dewa kematian (shinigami) yang membuang buku kematiannya di dunia manusia. Buku ini adalah sebuah buku sakral karena nama siapapun yang ditulis di dalam buku tersebut akan tewas. Mengerikan? Yang lebih mengerikan adalah ketika buku itu dipegang oleh seorang jenius bernama Yagami Raito (Light). Light yang adalah anak seorang inspektur polisi memutuskan untuk membersihkan dunia dari kriminal.
Caranya sederhana. Ia membunuh kriminal-kriminal yang ada di dunia, satu demi satu. Kematian misterius dari para kriminal ini membuat banyak kriminal gentar. Dunia pun menjadi terpecah. Satu mendukung aksi dari Light, sementara yang lain menentang aksi Light. Akhirnya, hal ini menjadi sebuah fenomena dunia. Pembunuh misterius ini dinamakan oleh publik sebagai Kira (alias Killer dalam lafal Jepang). Pihak kepolisian tidak bisa tinggal diam dengan aksi Kira yang mereka anggap brutal ini. Mereka pun menggalang satu kesatuan khusus di bawah seorang detektif jenius yang bernama L. Detektif jenius bernama L ini tidak ada di bawah kesatuan polisi manapun dan bertekad membongkar identitas Kira yang sebenarnya. Sebaliknya, Light pun harus tahu nama asli L untuk bisa menghabisinya melalui Death Note yang ia miliki.
Siapa yang akan menang dalam pertandingan kucing tikus ini? Siapa yang lebih cerdik dalam menganalisa lawannya? Film pertama Death Note diakhiri dengan bertemunya Light dan L. L sudah mencurigai Light sebagai Kira tetapi tidak punya cukup bukti untuk mendukung analisanya. Di lain pihak, Light mati-matian mencari tahu identitas L guna menghabisi musuh bebuyutannya itu. Yang makin menambah kesemrawutannya adalah munculnya seorang Kira kedua. Nampaknya, pemegang Death Note di dunia ini bukan hanya Light semata...
Permainan Kira dan L disertai dengan adegan skenario yang cerdas inilah yang menghidupkan film ini. Sinematografi film ini bisa dibilang di atas rata-rata standar film Jepang biasanya. Begitu pula dengan CG dari para dewa shinigami yang ada. Kendati tampak kartunis, tetapi mereka memang dibuat sesuai dengan figur mereka di komik. Kalau semua aspek itu memang sudah digarap dengan baik, yang paling penting sekarang adalah para pemainnya. Apakah mereka bisa menghidupkan peran mereka dengan baik? Apakah Kira dan L bisa ditampilkan secara sempurna oleh kedua aktor muda Tatsuya Fujiwara maupun Kenichi Matsuyama? Menurut pendapat saya, Misa dan L sebenarnya sudah bisa ditampilkan dengan baik oleh Erika Toda maupun Kenichi Matsuyama. Toh itu bukan berarti Tatsuya Fujiwara yang berperan sebagai Light / Kira buruk. Bagaimanapun juga sosok Light yang harus bermuka ganda di hampir setiap situasi jauh lebih sulit diperankan ketimbang sosok L dan Misa yang datar (satu harus tampil freak tanpa ekspresi, sementara yang satu tampil genit dan imut).
Secara keseluruhan, Death Note kedua ini mungkin menampilkan jalan cerita yang familiar bagi mereka yang sudah membaca komiknya (toh saya masih terhentak dengan endingnya yang berubah). Bagi mereka yang belum pernah membaca komiknya saya harap jangan menonton film ini dulu. Saran saya nonton Death Note pertama, mengertilah ceritanya dengan baik dan baru tonton film ini. Niscaya kalian akan lebih menghargai Death Note!
Sutradara:
Shusuke Kaneko
Pemain:
Tatsuya Fujiwara (Light Yagami), Kenichi Matsuyama (L), Erika Toda (Misa Amane), Nana Katase (Kiyomi Takada)
Genre:
Horror
Rilis:
2006
Durasi:
141 Minutes
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar